Pemimpin sejati adalah mereka yang memerdekakan pikiran, emosi, dan spritual yang dipimpin dengan cara-cara yang memerdekakan untuk mencapai visi bersama

Minggu, 20 Desember 2009

SEJARAH KEPEMIMPINAN

Oleh: Mohammad Karim


Kepemimpinan adalah satu dari sekian unit organisasi kehidupan yang terbukti mampu memberikan kontribusinya terhadap adanya perubahan dan perbaikan dalam sejarah sosial manusia. Dalam banyak kasus sejarah sosial manusia perubahan dan perbaikan selalu diinisiatori atau dipimmpin. Kepemimpinan itu sendiri telah mengalami banyak perubahan model dan tipe. Akhir-akhir ini, secara umum diskursus tentang kepemimpinan manusia dapat dikelompokkan menjadi empat bagian besar.

Pertama, kepemimpinan tradisional, adalah aktivitas kepemimpinan yang diniatkan untuk eksistensi kehidupan diri dengan menguasai yang lain, misalnya hanya untuk memperoleh makanan dan minuman untuk bertahan hidup. Kedua, kepemimpinan transaksional, adalah kepemimpinan yang diniatkan untuk mengambangkan interes lebih jauh dengan melakukan tansaksi-transaksi dengan yang lain untuk memenuhi keinginanan. Ketiga, kepemimpinan transformasional, adalah kepemimpinan yang fokus untuk mewujudkan visi organisasi dengan melakukan transformasi visi anggota organisasi. Keempat, kepemimpinan spritual, adalah kepemimpinan yang fokus pada potensi yang terberi (potensi Ilahiyyah dan Insaniyyah) dalam setiap anggota organisasi sebagai manusia, semua itu dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan kehidupan bersama yang lebih luas yang tidak terbatas pada sekat-sekat organisasi yang prosedural.

Kepemimpinan tradisional fungsinya adalah untuk membesarkan diri dengan biaya orang lain melalui penaklukan dan penguasaan, etos kerjanya adalah menjadikan diri dan usahanya untuk memperoleh makanan, pendekatannya adalah kekuatan, penaklukan dan penguasaan, cara mempengaruhinya adalah dengan kekuatan, kekuasaan, perintah, uang, penaklukan, pendudukan fisik, menebar ketakutan dan ketaatan melalui kekuatan dan kekuasaan, target kepemimpinannya adalah membangun ketakutan dan ketaatan bawahan, dengan sasaran fisik dan materi.


Kepemimpinan transaksional fungsinya adalah untuk membesarkan diri dan kelompoknya atas biaya orang lain melalui kekuasaan, etos kerjanya adalah untuk mendedikasikan usahanya untuk memperoleh imbalan atau posisi yang lebih serta kekuasaan dan sistem, pendekatannya adalah kekuasaan, perintah, uang, sistem, mengembangkan interes dan transaksi, cara mempengaruhinya adalah dengan menaklukkan jiwa dan membangun kewibawaan melalui kekuasaan, targetnya adalah membangun jaringan kekuasaan dengan sasaran pikiran dan tindakan yang kasat mata.

Kepemimpinan spritual fungsinya untuk memberdayakan pengikut dengan kekuasaan, keahlian dan keteladanan, etos kerjanya adalah mendedikasikan usahanya untuk kehidupan bersama yang lebih baik, pendekatannya adalah kekuasaan, keahlian dan keteladanan serta kekuasaan referensi, cara mempengaruhinya adalah dengan memenangkan jiwa dan membangun karisma, targetnya adalah membangun kebersamaan, sedangkan sasarannya adalah pikiran dan hati nurani.

Kepemimpinan spritual fungsinya untuk memberdayakan dan mencerahkan iman dan hati nurani anggota organisasi melalui jihad dan hijrah, etos kerjanya untuk mendedikasikan usahanya kepada Allah dan sesama manusia (ibadah), pendekatanya adalah dengan hati nurani, keteladanan, serta mengilhami, membangkitkan, memberdayakan, memanusiakan, cara mempengaruhinya adalah dengan memenangkan jiwa dan membangkitkan iman, taregetnya adalah membangun kasih, menebar kebajikan dan penyalur rahmat Tuhan, sasarannya adalah spiritualitas dan hati nurani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar